PENGARUH POLITIK TERHADAP PERENCANAAN
PENDAHULUAN
Perencanaan menurut Diana Conyers dan Peter Hills
(1984,hal.3) adalah suatu proses berkelanjutan yang melibatkan
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tentang alternatif pemanfaatan sumber
daya yang ada dengan maksud mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.
Sebagai suatu proses, perencanaan akan berkaitan dengan tahapan-tahapan
tertentu baik yang sudah tertata dengan rapi maupun tahapan-tahapan yang
berkembang secara alamiah. Tahapan-tahapan dalam perencanaan ini dengan
sendirinya akan melibatkan berbagai aspek di luar perencanaan, baik menyangkut
aktornya, sumber-sumber datanya maupun aspek lingkungan dimana suatu
perencanaan dibuat.
POLITIK DAN
PERENCANAAN
1. Pengaruh Situasi Politik Terhadap Perencanaan
Dalam definisi pembangunan yang dikemukakan S.P. Siagian (2009, hal.4),
dikatakan bahwa pembangunan merupakan rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan
dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara bangsa
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building). Salah satu
ide pokok yang dimunculkan dari pengertian ini adalah bahwa pembangunan
dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang, jangka menengah
maupun jangka pendek. Cara pandang ini mau menegaskan bahwa perencanaan
merupakan salah satu bagian dari proses pembangunan yang diidentifikasi
memiliki tantangan di masa yang akan datang di bidang politik dimana posisi
perencanaan pembangunan merupakan salah satu bidang kajian dari pembangunan
administrasi dalam ilmu administrasi pembangunan.
Siagian (2009,hal.39-40) mengemukakan lima perkembangan geopolitik yang dapat
menimbulkan ancaman terhadap proses pembangunan akibat perang dunia,perang
regional maupun perang lokal yaitu:
Ø Pertama, di berbagai bagian dunia masih terdapat despot yang memerintah
bangsanya dengan tangan besi dan secara diktatorial dan proses demokratisasi di
bidang politik tidak terjadi sama sekali.
Ø Kedua, berbagai negara masih
terus memperkuat dan memperluas hegemoninya di bidang politik, ekonomi dan
militer.
Ø Ketiga, di banyak negara
terdapat gerakan-gerakan separatis (misalnya berdasarkan suku dan atau agama)
yang jika dibiarkan akan mengancam eksistensi negara yang bersangkutan .
Ø Keempat, Di banyak negara
timbul gerakan-gerakan ekstrim fundamentalis yang juga merupakan ancaman
terhadap kedaulatan dan kemerdekaan negara yang bersangkutan.
Ø Kelima, masih adanya pandangan tentang supremasi bangsa tertentu yang
antara lain berakibat pada pelecehan martabat bangsa lain dan menolak kehadiran
bangsa lain itu di negara yang bersangkutan.
Perkembangan geopolitik sebagaimana dikemukakan di atas akan
menimbulkan kekacauan dan perang yang dengan sendirinya akan berdampak pada
proses perencanaan, dimana agenda-agenda perencanaan seperti penyusunan
rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam
sejarah perencanaan pembangunan di Indonesia, hal ini pernah terjadi antara
Tahun 1947 sampai dengan 1969. Pada tahun 1947 terbentuk Panitia Pemikir Siasat Ekonomi, yang ketuanya pada saat itu adalah Drs. Mohammad Hatta. Hasil dari panitia ini berupa rencana dengan tajuk
„Dasar Pokok daripada Plan Mengatur Ekonomi Indonesia“. Keadaan negara pada
saat itu mengakibatkan plan tersebut tidak dapat dilaksanakan, sampai akhirnya
dibuat dokumen lain berupa perencanaan beberapa sektor perekonomian yangdikenal sebagai „Plan Produksi Tiga tahun RI“.
2. Pengaruh Ideologi Politik Terhadap Perencanaan
Menurut Friedmann, perencanaan akan berhadapan dengan problem
mendasar yakni bagaimana teknis pengetahuan perencanaan yang efektif dalam
menginformasikan aksi-aksi publik. Atas dasar tersebut maka perencanaan
didefinisikan sebagai komponen yang menghubungkan antara pengetahuan dengan
aksi/tindakan dalam wilayah publik. Pada prinsipnya Friedmann menyatakan
perencanaan harus bertujuan untuk kepentingan masyarakat banyak.
Keterkaitan politik terhadap perencanaan pembangunan
tersebut di atas, oleh para ahli politik dan pembangunan terutama dapat dilihat
dari adanya ideologi yang dianut oleh suatu negara. Hubungan antara politik dan
pembangunan menurut Bintoro (1988:54), walaupun secara spesifik ia
mengkaitkannya dengan adminitrasi pembangunan dapat dilihat dari beberapa hal:
1. Aspek politik yang mempunyai pengaruh tibal balik dengan
adminitrasi pembangunan adalah filsafat hidup bangsa atau filsafat politik
kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Hal ini juga berhubungan dengan
interdepedensi antara sistem politik yang dianut dengan admintrasi pembangunan.
2. Komitmen dari elite kekuasaan pemerintahan terhadap proses
pembangunan dan kesediaan menerima pendekatan yang
sungguh- sungguh terhadap usaha yang saling terkait antara berbagai segi
kehidupan masyarakat.
3. Masalah yang berhubungan dengan kestabilan politik.
4. Perkembangan bidang politik ke arah pemberian iklim politik yang
lebih menunjang pembangunan.
PENGERTIAN LINGKUNGAN
BUATAN
Lingkungan
buatan atau lingkungan terbangun adalah suatu lingkungan yang ditandai dominasi struktur buatan manusia. Sistem lingkungan binaan
bergantung pada asupan energi, sumberdaya, dan rekayasa manusia untuk dapat
bertahan.
Dalam perencanaan kota, instilah ini memberikan
kesimpulan bahwa sebagian besa lingkungan yang dipakai manusia adalah
lingkungan buatan, dan lingkungan buatan ini harus diatur agar dapat
mempertahankan hidup manusia dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar